Selasa, 11 November 2014

Perokok  baik bagi Ekonomi-sungguh

Kasus ini diambil secara substansial,dengan izin,dari sebuah artikel yang ditulis oleh john woolsey,seorang aktuaris termuka yang telah terlibat dalam studi biaya perlakuan kesehatan.Artikel “society windfall profit from smoker”,telah diterbitkan dalam ottawa cittizzen pada tanggal 4 agustus 1998.

            Pendukung gerakan anti merokok bersorak dimusim panas tahun 1997 ketika industri tambakau AS setuju untuk membayar lebih $3.68,5 miliar AS untuk menyelesaikan tuntutan hukum yang dibawa oleh empat puluh negara bagian yang mencari kompensasi biaya medicaid,dimana terkait dengan rokok.Jaksa agung missipi,Mike Moore,yang membantu mengatur kampanye hukum negara bagian,menyebutkan fakta itu sebagai “pencapaian kesehatan masyarakat paling bersejarah”.Akan tetapi,apakah negara bagian sudah melakukan hal yang tepat?
            Pemis dasar dari tuntutan hukum,dan inisiatif anti tembakau lainnya,adalah bahwa perokok-dan,karenanya,perusahaan tembakau-menempatkan pajak tambahan pada kita semua dengan membuat  biaya ekstra kesistem pelayanan kesehatan masyarakat.Argumennya adalah bahwa mereka,dan biaya sosial lainnya,lebih dari miliaran cukai dan penerimaan pajak pemerintah yang kami kumpulkan dari distribusi rokok.
            Akan tetapi,analisis dasar aktuarial dari premis itu menyatakan bahwa kebalikannya yang benar.Mungkin terdengar menjijikan,tetapi perokok menyimpan sisa uang kami karna mereka mati dahulu dan mengkonsumsi jauh lebih sedikit layanan kesehatan dan manfaat lain,seperti pensiun.Biaya tambahan yang mereka lakukan jauh melebihi apa yang dihasilkan oleh subsidi yang mereka bayar setiap kali mereka memakai uang mereka untuk membeli sebungkus rokok.
            Pertama –tama mari kita lihat harapan hidup secara konsisten selama dekade terakir.Pada tahun 1994,kesaksian dihadapan senat komite keuangan AS,kantor penilaian teknologi  AS menunjukkan bahwa rata-rata perokok mati 15 tahun lebih awal dari pada yang bukan perokok,jadi masyarakat yang merokok memakan porsi ebih sedikit dalam tagihan biaya pelayanan kesehatan dibanding yang bukan perokok karna meraka mati sekitar satu dekade sebelumnya.semakin lama masa hidup seseorang,semakin besar biaya perawatannya,terutama karna sebagian besar biaya kesehatan terjadi dalam beberapa tahun terakir kehidupannya.
            Salah satu paredoks kedokteran modern adalah bahwa kemajuan dalam pelayanan yang memperpanjang masa hidup sesungguhnya meningkatkan biaa pelayanan kesehatan seumur hidup.orang-orang yang seharusnya sudah mati karna penyakit akut dan selama hidup bekerja dimasa lalu kini menikmati pensiun yang panjang,dan menderita berbagai penyakit  melemahkan yang memerlukan intervensi medis berbiaya tinggi.menurut ahli,mantan gubernur colorado richard lamm,yangb kini menjadi direktur pusatkebijakan publik dan isu kontemporer di universitas denver,oarang yang b ukan perokok rata-rata dirawat karna tujuh penyakit utama yang diderita selama hidupnya.para perokok rata-rata hanya mampu melawan dua penyakit utama.
            Visual menyimpulkan bahwa perokok,pada dasarnya,menyubsidi biaya pelayanan kesehatan orang yang bukan perokok.memggunakan statistik pemerintah,viscusi menghitung biaya tembakau medis dengan menambahkan hal-hal seperti presentasi harian  pasien untuk perawatan kanker paru-paru dirumah sakit yang dapat dikaitkan dengan merokok dan luka bakar,serta kematian yang doakibatkan oleh kebakaran akibat rokok yang menyala dan tergeletak sembarangan.viskusi kemudian memperhitungkan biaya lain dengan mati muda,perokok menghilangkan pajak penghasilan masyarakat.viskusi bahkan menambahkan biaya untuk biaya yang berkaitan dengan asap tangan kedua. Viscusi kemudian menghitung berapa banyak tembakau menyelamatkan masyarakat. Mereka menrima pembayan jauh lebih sedikit dari pemerintah dan rencana kerja pensiun dan manfaat pensiun lain,dan manfaat mengkonsumsi lebih sedekit obat,panti jompo dan ongkos rumah sakit,ia memperkirakan bahwa rata-rata perokok amerika menghemat setiap bungkus rokok yang dijual di AS,dengan meninggalkan surplus sebesar 31 sen atas biaya yang timbul dari merokok . menambahkan 80 sen per paket untuk pajak yang dibayar perokok AS dengan total surplus $1,11 untuk setiap bungkus rokok.



Analisis:

Ahli lain erpendapat bahwa hilangnya produktivitas bagi masyarakat karna perokok menghabiskan waktu lebih banyak karna sakit dibanding yang bukan perokok. Tetapi apakah biaya ini ditanggung oleh perekonomian secara keseluruhan,atau oleh individu perokok yang absen,berarti bahwa mereka tidak akan mencapat potensi penghasilann penuh mereka karna tertinggal promosi pekerjaan berdasarkan prestasi?intinya adalah bahwa suatu pendekatan aktrual menunjukkna fakta-fakta yang tidak mendukung klaim politik saat ini tentang biaya merokok.perokok benar-benar meninggalkan ekonomi dalam keadaan yang lebih baik dan harus didorong,jangan ditakut-takuti dengan pajak,pembatasan,dan tuntutan hukum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar