1. Pendapat saya mengenai pembiayaan sector mikro dan pembiayaan corporate
· Dalam pembiayaan sector mikro saya mengambil contoh pad abank syariah yang kini banyak memperluas pembiayaan sector mikro
Sejumlah bank syariah tahun 2012 ini akan memperbesar portofolio pembiayaan ke sektor mikro. Segmentasi pasar sektor mikro dinilai memiliki potensi nasabah yang besar.
BNI Syariah membidik pasar pembiayaan ke segmen mikro melalui pembangunan 55 unit mikro pada 2012. Unit mikro ini secara khusus akan melayani pembiayaan mikro dan akan disebar ke seluruh wilayah Indonesia.
“Pembiayaan mikro ini baru pertama kita lakukan secara terstruktur. Penambahan unit mikro akan kita lakukan secara bertahap,“ ujar direktur BNI Syariah, Rizqullah.
BNI Syariah membidik pasar pembiayaan ke segmen mikro melalui pembangunan 55 unit mikro pada 2012. Unit mikro ini secara khusus akan melayani pembiayaan mikro dan akan disebar ke seluruh wilayah Indonesia.
“Pembiayaan mikro ini baru pertama kita lakukan secara terstruktur. Penambahan unit mikro akan kita lakukan secara bertahap,“ ujar direktur BNI Syariah, Rizqullah.
Sementara, Bank Syariah Mandiri (BSM) akan meningkatkan pembiayaan ke Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) lebih dari 73 persen. “BSM selama ini ingin fokus ke UMKM. Itu akan jadi lahan kita di 2012, “ ujar Direktur Utama Bank Syariah Mandiri, Yuslam Fauzi.
Bank BCA Syariah yang sudah memulai pilot project pembiayaan mikro pun manarget pertumbuhan pada 2012. Pembiayaan mikro sebelumnya telah diujicoba di tiga lokasi yakni Bekasi, Tangerang, dan Bogor. “Kita lihat perkembangan dari tiga pilot project ini. Kalau hasilnya bagus, kita akan melakukan replikasi, “ ujar Direktur BCA Syariah, John Kosasih.
Jadi menurut beberapa pendapat sector pembiayaan mikro dapat meningkatkan potensi nasabah yang besar jikia dilihat dari berbagai bnak syariah yang gini banyak memperluas pembiayaan pada sector mikro
· pembiayaan corporate atau pembiayaan sekinder perumahan yang dikenal denga istilasSecondary mortgage facility (SMF)
Pembiayaan sekunder perumahan atau yang juga dikenal dengan istilah Secondary mortgage facility (SMF) adalah suatu perusahaan yang dibentuk untuk membeli suatu kredit pemilikan rumah(KPR) dari bank kreditur yang kemudian tagihan ini dikemas dalam suatu efek hutang yang kemudian dijual kepada investor seperti misalnya perusahaan asuransi, dana pensiun atapun investorperorangan.
Pembiayaan sekunder perumahan ini dilakukan dengan menggunakan suatu perusahaan khusus yaitu suatu perseroan terbatas yang ditunjuk oleh lembaga keuangan yang melaksanakan kegiatan pembiayaan sekunder perumahan yang khusus didirikan untuk membeli aset keuangan dan sekaligus menerbitkan Efek Beragun Aset (EBA).
SMF ini dikenal dan digunakan di beberapa negara Asia dan saat ini dikawasan Asia telah terdapat 3 buah perusahaan SMF yaitu Cagamas Berhad (Malaysia), Korea Mortgage Corporation (Korea) dan Hong Kong Mortgage Corporation (Hongkong. Dimana ketiga perusahaan tersebut telah berhasil memberikan kontribusi dalam peningkatan daya beli perumahan dengan menciptakan pasar sekunder pembiayaan perumahan yang dapat memperpanjang jangka waktu kredit serta ketersediaan dana kredit.[1]
Di Asia, Asian Development Bank telah melakukan studi guna menciptakan pasar Mortgage-backed security ini yaitu di China, India, Indonesia, Korea, Malaysia, Pakistan, Filipina dan Thailand
Penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) ini seringkali menjadi kendala bagi perbankan dimana KPR adalah merupakan suatu bentuk kredit jangka panjang yang masa jatuh tempo pembayarannya antara 10 tahun hingga 30 tahun sedangkan dilain sisi sumber dana yang digunakan oleh bank dalam pembiayaan KPR adalah dana jangka pendek seperti tabungan, deposito, dan giro. Akibat ketidak seimbangan struktur ini maka bank enggan membiayai KPR. SMF dapat menjadi salah satu alternatif pembiayaan yaitu dengan tersedianya pasar pendanaan KPR sekunder berupa Secondary Mortgage Facility (SMF). Di beberapa negara, SMF ini telah menjadi sumber dana jangka menengah dan panjang secara konsisten.
.
2. Manakah yang lebih menguntungkan diatara kedua pembiayaan tersebut?
Jika dilihat manakah yang lebih menguntungkan dari kediua pembiayaan tersebut menurut saya yang lebih menguntungkan adalah pembiayaan sektor mikro,karna:
§ L pembiayaan ini sendiri banyuak digunakan bagi bank syariah di indonesia ,dengan melakukan sistem ini pun bagi perusahaan dapat menambah nasabah dengan cara mampu menyebarkannya keseluruh wilayah indonesia.
3. Apa saja tantangan yang timbul dari kedua pembiyaan tersebut?
pada pembiyaan sector mikro tantangannya sendiri adalah dimisalkan pada bank syariah yang kini banya memperluas pembiyaan sector mikro mereka harus mampu melayani pembangunan dan pembiyaan mikro dan mampu menyebarkannya keseluruh wilayah Indonesia
pada pembiyaan corporate tantangannya sendiri adal;ah perusahaan harus mampu membuat atau mencari perusahaan yang dibentuk untuk membeli suatu kredit pemilikanrumah(KPR) dari bank kreditur yang kemudian tagihan ini dikemas dalam suatu efek hutang yang kemudian dijual kepada investor seperti misalnya perusahaan asuransi, dana pensiun atapun investor perorangan
Sumber: